Senin, 30 Juni 2014

JANGAN PANGGIL AKU NDUK



Panggilan nduk bagi orang lain merupakan panggilan yang wajar dan biasa saja tapi bagiku panggilan ndhuk adalah panggilan yang terlalu sakral. Jika dalam mata kuliah Foklor Jawa kata Ndhuk berarti panggilan untuk anak perempuan kependekan dari gendhuk. Mungkin kata ini hampir sama dengan panggilan le, nok dsb.

Tapi jangan tanya kata itu lebih jauh. Tanyakan saja pada dosen Foklor langsung atau tanyakan pada anak-anak Jawa. Agak merinding disko kalo membahas kata ini lebih jauh, meskipun itu adalah ilmu tapi tetap saja gimana gitu. Sudahlah sekarang kita tutup masalah Foklor. Kembali ke kata “ndhuk”, aku begitu gak suka dipanggil dengan panggilan ini. Karena setiap kata ini diucapkan oleh orang agak gimana gitu terlebih oleh teman-teman sebaya.

Kalo dikatakan oleh orang yang setahun lebih tua dariku ataupun Murabbi aku bisa mengampuninya tapi jangan harap akan mendapat ampunan jika yang memanggilki “Nduk” adalah teman sebaya. Apalagi teman sebayaku itu lebih kekanak-kanakan ( paling gak masih mending aku) he2. Panggilan Nduk mengingatkanku pada simbah yang selalu memanggilku “gendhuk atih”. Panggilan itu selalu terucap dibibir wanita yang sudah cukup renta dengan rambut yang mulai memutih tapi badannya masih tetap subur.

Suara dan nada dasar yang sulit untuk dijelaskan ketika kata itu diucapkan entah berapa nadanya. Gak kan ada yang bisa menirunya. Karena ia adalah suara simbahku yang paling baik dan gak neko-neko sampai aku sebesar ini belum pernah dimarahi olehnya. Selain diucapkan oleh Simbah putriku, kata Ndhuk ini dikatakan oleh Ibuku.

Saat ibuku menceritakan diriku yang sedang sibuk dengan kegiatanku ataupun menceritakan diriku yang sok sibuk di kampus dan tidak pulang ke rumah. Ibu selalu mengawali dengan “ Gendhuk malah mboten mantuk betah sanget wonten Jogja” Itulah yang sering ibu katakan kepada tetangga ataupun temannya yang bertanya tentang diriku. Makanya aku selalu marah jika dipanggil ndhuk oleh teman-teman.


Menurutku kata Ndhuk sudah mengalami perluasan seharusnya hanya diucapkan oleh orang tua kepada anaknya tetapi sekarang diucapkan oleh semua orang bahkan teman sebaya memanggil ndhuk. Afwan teman-teman aku pengin minta sesuatu. Satu hal yang perlu diingat dan dicamkan jangan panggil aku ndhuk . Nuwun…

--------------------------------------------  Repost catatan FB ditulis th 2009-------------------------



Sabtu, 21 Juni 2014

Cinta Yang Sempurna



Bingung sebenarnya mencari kata yang pas untuk sesuatu yang akan kubahas ini.  Kita akan berbicara tentang cinta,, yang konon menjadi pembahasan paling ngehits sepanjang jaman. Kali ini Saya tidak akan membahas tentang cinta dua anak manusia, ataupun roman picisan sebagaimana diceritakan dalam berbagai novel. Ini tentang cinta yang tulus..cinta orang tua kepada anaknya..

Kalau diibaratkan ratusan  bahkan milyaran kata sekalipun tidak akan sanggup untuk melukiskan betapa besarnya cinta orang tua kepada anaknya. Cinta mereka sempurna dan teramat istimewa.
Apapun dilakukan orang tua untuk membuat anaknya bahagia, apapun dilakukan orang tua untuk melindungi anaknya. Bahkan sekalipun harus bertaruh nyawa mereka rela.

Orang tua  susah payah membesarkan, mendidik dan melindungi anaknya.  Terlebih lagi jika  anak yang dimiliki adalah seorang anak gadis. Penjagaan ekstra ketat dilakukan sang Ayah untuk melindungi si buah hati. Bahkan hal yang mungkin kedengarannya konyol mereka tidak rela anak  gadisnya digigit seekor nyamuk sekalipun. Terbukti semalam, Bapak dan Ibu meributkan soal mematikan lampu ruang tamu. Bapak menyuruh ibu menyalakan lampu ruang tamu karna khawatir jika ruang tamu gelap, nyamuk akan bermigrasi ke kamar anak gadisnya.
Memang konyol dan teramat sederhana, tapi itulah cinta. Mereka melakukan apapun untuk menjaga agar tidak lecet ataupun luka sedikitpun. Bahagia tak terhingga memiliki orang tua yang begitu perhatian.

Ketika seorang anak perempuan tumbuh menjadi  gadis remaja Ayah dan Ibu kerja ekstra untuk melakukan penjagaan. Bagaimana tidak, anak gadisnya bak bunga yang tengah bermekaran, nampak ranum dan mempesona siapa saja yang melihatnya. Orang tua tidak rela mereka layu sebelum berkembang, mereka tidak rela ia dipetik oleh sembarang orang. Maka hal pertama yang dilakukan seorang Bapak adalah berjaga setiap kali ada lelaki yang kelihatan mampir ke rumah. Memasang tampang paling garang, dan menujukkan ekspresi yang begitu cemburu. Sungguh, Saya baru menyadari bahwa itu bentuk cintanya yang begitu sempurna. Waktu itu kupikir  kenapa Bapak kolot sekali, bahkan memarahi seorang kakak kelas yang datang ke rumah. Meskipun dia datang sebenarnya modus sih, bahasnya soal pramuka gitu. Tapi Saya  sebenarnya tidak suka dia datang ke rumah, tapi juga gak enak buat ngusir. Setelah di usir Bapak, akhirnya dia ga pernah datang-datang lagi ke rumah. . Alhamdulillah..(maap malah seneng.. piss).

Banyak hal sepele yang dilakukan oleh seorang Bapak dan Ibu tapi menujukkan kesempurnaan cinta mereka kepada anaknya. Bapak Ibu yang rela  menunggu di depan pintu sampai anaknya datang. Bapak yang merapikan kamar dan menyiapkan tempat tidur untuk anak gadisnya setelah 2 bulan tidak pulang. Atau Ibu yang selalu menyediakan minum segelas teh hangat yang teramat manis, terlebih ditambah senyuman ibu. Ibu yang tidak mengijinkan anaknya keluar malam sendirian meskipun itu baru jam setengah tujuh malam. Ibu merelakan diri untuk menemani keluar sekedar beli makan, ataupun sekedar membeli pulsa.  Padahal anak gadisnya terbiasa keluar sendirian malam ketika ia dikosan.  Apalagi namanya kalau bukan cinta yang sempurna. Ibu takut nanti ada setan lewat. Maksudnya kalau ada lelaki yang mengganggumu nak, Nyes gitu rasanya mendengar dan melihat betapa mereka memberikan segenap hati untuk buah hati'.

Perlindungan Bapak tidak berhenti di sini saja. Saat ada anak-anak pondok yang sedang duduk di teras rumah karna sedang menunggu gantian main futsal. Bapak tidak mengijinkan Saya lewat pintu depan, melainkan lewat pintu samping agar tidak menjadi pusat perhatian. Kalian tau gak sih, anak pondok itu adalah ikhwan-ikhwan lho padahal. Aku sih khusnudzon mereka gak kan nglirik2. (Mungkin.. lho). Bapak rada gimana gitu emang dengan anak pondok dekat tempat tinggal kami. Bapak menyebutya ' kathok jigrang'. Ada banyak kelakuan mereka yang menurut Bapak kurang menujukkan akhlak terpuji. Jadinya Bapak mengenarilisir bahwa setiap lelaki kathok jigrang itu bla,,,blaa..blaa. Duh semoga nanti dapat ikhwan yang akhlaknya baik, penampilannya tidak membuat orang rumah takut. Aamiin,,, (kenceeeeng pake bangeet).

Segala hal dilakukan orang tua untuk menjaga dan melindungi anaknya. Mana mungkin mereka rela melihat anaknya  disakiti, hatinya terluka, bahkan ketika air matanya mulai tertumpah. Seorang Bapak hanya diam saja, mendiamkan anak gadisnya menangis di sudut kamarnya. Walau sebenarnya hatinya teriris-iris melihat anaknya menangis. Terlebih jika itu terjadi karna disakiti oleh orang lain. Kalau saja bisa  mereka sampaikan. Mungkin ini yang akan disampaikan...
Tolong.. jangan sakiti anak gadisku, anak gadis saudaraku, anak gadis tetanggaku, anak gadis siapapun yang ada di muka bumi ini.
Ah.. tentu kau tidak mampu memahami perasaanku, karna kau belum menjadi orang tua..

Cinta orang tua adalah cinta yang sempurna. Kita sebagai anak, tak kan mungkin bisa membalas jasa kedua orang tua. Ibaratnya hanya sekuku hitam saja, sekalipun anak bisa membalas orang tua.
Bapakku mengatakan ini kepada simbah saat sakaratul maut. "Aku njaluk ngapura mbok, apa sing tak lakoke kanggo njenengan mung sekuku ireng".
Orang tua tidak meminta aneh-aneh. Balasan yang paling membuat bahagia orang tua adalah menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua dan menjadi anak yang sholeh/ sholehah.
Semoga Allah senantiasa memberikan sebaik-baik penjagaan untuk kedua orang tua kita..





Kamis, 19 Juni 2014

Tentang Rasa dan Hujan Bulan Juni

Ketika memasuki  bulan Juni, semua akun di berbagai sosial media ramai sekali membahas tentang 'Hujan Bulan Juni', termasuk Saya. Terlalu mainstream memang. Tapi Saya kagum dengan puisi Pak Sapardi ini. Sueer..meskipun dibuat puluhan tahun lalu, tetap saja relevan untuk saat ini. Menurut Saya puisi itu cukup dapat mewakili jutaan hati manusia yang merasakan hal yang sama.
Coba kita simak puisi Pak Sapardi berikut ini..
Kehebatan puisi di atas mengajarkan tentang ketabahan, kebijaksanaan, dan kearifan hujan bulan Juni. Tetaplah menjadi demikian hujan  bulan Juni. Sekalipun rintikmu telah diturunkan di suatu belahan bumi, tetaplah demikian. Meskipun tetes airmu belum mampu membahasahi semua belahan dunia, tetaplah demikian.

Saat puisi Hujan Bulan Juni  ditulis, musim penghujan dan kemarau berjalan secara stabil. Sedangkan sekarang teori yang Saya dapatkan di sekolah tidak lagi relevan digunakan karena cuaca tak menentu. Kalau dulu patokannya jelas. Bulan April- Oktober adalah musim kemarau, sedangkan Oktober sampai april adalah musim penghujan. Kalau sekarang musim sudah berganti, sudah tak lagi sama dengan teori.

Hujan di bulan Juni untuk saat ini bukanlah sesuatu yang mustahil. Iya,, bukanlah sesuatu yang mustahil. Kemarin saja hujan turun dengan derasnya. Berderai,, menyampaikan jutaan rindu pada bumi pertiwi.

Bulan Juni ini Saya pun merasakan jutaan rasa yang teramat sulit untuk diterjemahkan lewat kata, apapun itu setiap rasa yang hadir harus dinikmati dan disyukuri. Semoga semakin pandai  mengolah rasa dan mengeja setiap cinta-Nya.
Selamat mengolah rasa sobat, semoga mampu menjadi hidangan yang lezat dan  berkhasiat :D



Selasa, 17 Juni 2014

AYAH IJINKAN AKU BERBEDA


Ayah Ijinkan aku berbeda..
Teman-temanku memakai  jilbab kecil, sedang aku memakai  jilbab yang lebih panjang dari mereka..
Ayah Ijinkan aku berbeda..
Jika aku tidak mau lagi berjabat tangan dengan laki-laki yang bukan muhrim,,
Ayah Ijinkan aku berbeda
Teman-temanku senang sekali hip-hip hura kesana kemari  tapi aku memilih untuk duduk melingkar ngaji.
Ayah ijinkan aku berbeda..
Teman-teman mungkin memilih jalan pacaran kemudian menikah tapi aku ingin  pacaran setelah menikah
Ayah ijinkan aku berbeda
Kalau ternyata aku memberikan engkau menantu lelaki   berjenggot dan celana ngatung,
Tenang Ayah,, aku tidak akan memilih teroris seperti yang engkau khawatirkan.
Ayah ijinkan aku berbeda
Ketika teman-temanku meminta mahar mobil, rumah mewah atau uang puluhan juta rupiah aku hanya meminta  seperangkat alat shalat atau hafalan surat dari calon suamiku nanti,,
Ayah ijinkan aku berbeda.
Berbeda dari anakmu yang lainnya, Aku Begitu mencintai dakwah .
Ayah ijinkan Aku berbeda.
Orang lain berdakwah lewat tausiyah  sedangkan aku  lewat seni  dan budaya.
Ayah inilah anakmu dengan segala kekurangannya, Aku tahu engkau  menerima kekuranganku dengan sempurna.
Ayah aku memang  berbeda,   aku sadar hanyalah seorang wanita akhir jaman yang sedang mengais pahala dari Allah, Seorang muslimah yang mengharapkan surga Allah.
Ayah aku ingin menjadi sebaik-baiknya perhiasan dunia, menjadi  putri yang sholihah.
Ayah, aku tahu belum menjadi puteri yang baik, aku sedang belajar  dan berusaha menjadi yang terbaik  semoga kelak kita  dapat berkumpul di Syurga,
Ayah,, terimakasih atas semua cinta dan doa yang tak pernah putus..

Aku sayang Ayah karena Allah ^_^




Jumat, 13 Juni 2014

MODUS LO UDAH BASI !!!!



Kali ini Aye  pengen  bahas tentang modus dan kode.  Setau kalian, modus dan kode itu apa?? Kalau dalam ilmu matematika modus itu adalah nilai yang sering muncul. Itu lho.. kalau kita lagi ngitung mean, median dan ada modus. Nah untuk lebih jelasnya  kite intip nyok, di KBBI makna modus itu apaan sih.    
mo·dus n 1 cara; 2 Ling bentuk verba yg mengungkapkan suasana kejiwaan sehubungan dng perbuatan menurut tafsiran pembicara tt apa yg diucapkannya; 3 nilai yg paling besar frekuensinya dl suatu deretan nilai; 4 angka statistik yg paling sering muncul dl populasi atau sampel;
-- desideratif modus yg menyatakan keinginan;
-- imperatif modus yg menyatakan perintah atau larangan;
-- indikatif modus yg menyatakan sikap objektif atau netral;
-- interogatif modus yg menyatakan pertanyaan;
-- operandi modus operasi;
-- operasi cara atau teknik yg berciri khusus dr seorang penjahat dl melakukan perbuatan jahatnya;
-- optatif modus yg menyatakan harapan

Sekarang kita coba memaknai kata kode. Kode menurut KBBI adalah sebagai berikut:

ko·de n 1 tanda (kata-kata, tulisan) yg disepakati untuk maksud tertentu (untuk menjamin kerahasiaan berita, pemerintah, dsb); 2 kumpulan peraturan yg bersistem; 3 kumpulan prinsip yg bersistem;
-- etik norma dan asas yg diterima oleh kelompok tertentu sbg landasan tingkah laku;
-- etik jurnalistik Publ aturan tata susila kewartawanan; norma tertulis yg mengatur sikap, tingkah laku, dan tata krama penerbitan;
-- etik kedokteran norma dan asas yg berlaku bagi para dokter sbg landasan dl menjalankan profesinya;
-- etik sosial sistem norma yg membedakan tingkah laku yg baik dan yg buruk dl pergaulan antarmanusia;
-- morse kode atau benda berupa titik dan garis sbg pengganti huruf, angka, dan tanda baca yg digunakan pd pengiriman dan penerimaan berita telekomunikasime·ngo·de·kan v 1 mengalihkan ke dl kode; 2 memasukkan ke dl urutan atau daftar kode


Hmm… tapi modus dan kode yang popular saat ini bukan itu lho.  Entah Siapa yang pertama kali mempopulerkan istilah modus ini.  Saya nyuplik dari kitab gaul katanye,, makna kode dan modus adalah sebagai berikut
Modus
Modus bisa diartikan memiliki niat lain dibalik pekerjaan lain yang dilakukan.
Contoh : A : "Eh, ngerjain tugas bareng yuk?" | B : "Ah, modus mulu lo bilang aja mau deket-deket sama gw."

Kode
Kata kode biasanya digunakan ketika seseorang tidak mau menyampaikan maksud ucapannya secara langsung.
Contoh : "Ada 2 tiket konser, satu lagi buat siapa ya? #kode" (ngajakin nonton konser berdua)

Jaman sekarang udah semakin macem-macem dah istilahnya anak ghaol gitu, tapi menurut Saya istilah kode dan modus itu ada kok dalam ilmu bahasa. Biar rada keren gitu lhooh,, kita mikir berdasarkan dasar keilmiahan. Kalau menurut ilmu bahasa dikenal beberapa tindak tutur. Saya nyuplik beberapa tindak tutur ini di  suatu blog, maklum buku2 aye dipinjam adek kelas belum dibalikin.. Yuk disimak,,
1.    Tindak Lokusi
Tidak tutur lokusi adalah tindak tutur yang dimaksudkan untuk menyatakan sesuatu; tindak mengucapkan sesuatu dengan kata dan makna kalimat sesuai dengan makna kata itu di dalam kamus dan makna kalimat itu menurut kaidah sintaksisnya. Rahardi (2003: 71) mendefinisikan bahwa lokusi adalah tindak bertutur dengan kata, frasa, dan kalimat sesuai dengan makna yang dikandung oleh kata, frasa, dan kalimat itu.
Contoh tindak tutur lokusi adalah ketika seseorang berkata “Ratna sedang memasak’ Kalimat ini menunjukan sebuah informasi tanpa ada tendesi apapun.
2.    Tindak Ilokusi
Ilokusi adalah tindak melakukan sesuatu Ilokusi merupakan tindak tutur yang mengandung maksud dan fungsi atau daya tuturan. Pertanyaan yang diajukan berkenaan dengan tindak ilokusi adalah “untuk apa ujaran itu dilakukan” dan sudah bukan lagi dalam tataran “apa makna tuturan itu?”.
Contoh tindak tutur ilokusi adalah “udara panas”. Tuturan ini mengandung maksud bahwa si penutur meminta agar pintu atau jendela segera dibuka, atau meminta kepada mitra tutur untuk menghidupkan kipas angin. Jadi jelas bahwa tuturan itu mengandung maksud tertentu yang ditujukan kepada mitra tutur.
3.    Tindak Tutur Perlokusi
Tuturan yang diucapkan penutur sering memiliki efek atau daya pengaruh (perlocutionary force). Efek yang dihasilkan dengan mengujarkan sesuatu itulah yang oleh Austin (1962: 101) dinamakan perlokusi. Efek atau daya tuturan itu dapat ditimbulkan oleh penutur secara segaja, dapat pula secara tidak sengaja. Tindak tutur yang pengujaran dimaksudkan untuk memengaruhi mitra tutur inilah merupakan tindak perlokusi.
Sebagai contoh  Nyari referensinya susah banget, harus muter ke sana kemari.
Tuturan di atas bermaksud agar lawan tutur mau ikut membantu mencari referensi. Tapi syaratnya orang yang diajak bicara atau lawan tutur itu ‘peka’. Karna pengalaman Aye nih, pernah ngomong kaya gini tapi lawan tutur malah ngomong begini ‘waktu aku dulu juga susah nyari referensinya’. (Gubraaak… Ampuun daaaah). Tu temen Aye yang diajak bicara aja anak bahasa kagak paham. Maksud Aye kan, minta dianter gitu muter nyari referensi..

            Balik lagi nih ye,, ke masalah modus dan kode.  Kalau modus secara definitif yang dimaknai anak muda jaman sekarang memang tidak terlalu menyimpang dari makna modus dalam kamus. Kalo kode itu dihubungkan ke ilmu bahasa bisa masuk ke dalam tindak tutur perlokusi maupun ilokusi.  Oh ya.. dalam ilmu bahasa juga ada pengertian kode lho. Ada alih kode dan campur kode. Kalau alih kode dan campur kode itu penggunaan dua bahasa dalam kalimat .Missal alih kode itu kalau kita ngomong basa Indo terus pindah ke Jawa. Kalo campur kode itu misalnya ngomong basa Indo dicampur Jawa dalam satu kalimat. Ini definisi singkat menurut Aye lho, Kalau lebih jelasnya nyari aja buku pragmatik atau sosiolingustik di perpustakaan atau took buku terdekat,, hahaha :D

           Ngemeng-ngemeng Aye rasa orang yang modusi cewek terlebih lagi anak bahasa = BUNUH DIRI. Kenapa??  Menurut pendapat Aye pribadi nih, anak bahasa itu kan ngerti banget dan  mereka sudah khatam berbagai ilmu linguistik. Nah,, kalo mereka di kode atau dimodusi. Tentunya udah tau bangetlah maksudnya. Sekarang coba dipikir deh, emang modusi cewek tu perbuatan yang keren gitu. Bagi Aye adalah perbuatan bodoh. Ya,, kenapa harus menjatuhkan harga diri dengan begituanlah.  Banyak sih pengalaman dimodusi orang. Aku sih Cuma hahahain aja.

            Pengalaman Aye nih dimodusin orang. Misalnya ada orang yang sms gini
“ Kayaknya Aku lihat kamu di depan hotel Ambarrukmo”.  Orang yang  mengatakan tersebut bukan orang Jogja. Ketika tuturan itu disampaikan secara tidak langsung bermakna “ Aku lagi di Jogja lho sekarang.” Yah  meskipun Aye ngerti maksud ntu Orang ngomong gitu, basa basi aja bilang ‘enggak tuh, oh lagi di Jogja ya’. Terus dibalas lagi’ Iya,, ini lagi di Bandara’.  Dalam hati gueh, aku g tanya tuh.. terus kalau di Bandara kenapa, aku harus nyusul ke sana gitu bawain bunga kaya di pilem-pilem. Hahahaha. Seru banget lah pokoknya nyeritain banyak kejadian orang-orang yang modusi dan ngode Aye. Kalau pas ngumpul sama ponakan atau Mbaku jadi bahan ngocok perut. Ciyuuzz  nyeritain ‘kedudulan’ orang yang mengeluarkan jurus modus membuat kami hahahihi. Baik Mbaku maupun ponakan yang ga jurusan bahasa aja paham apalagi Aye. Tapi seringnya tak cuekin aja sih orang mau modus atau ngode. Kadang malah Ponakan yang bilang ; ih mbak, di kode itu berarti’. Aye sih orangnya cuek aje lah, meskipun jujur kadang capek dimodusi. Bilang pinjem bukulah, minta tolong dibeliin tiketlah, dan lain sebagainya. Modus lo dah basi cuyy.. :p


Orang Keren itu gak kebanyakan modus. Orang Keren dan Kece badaaaii itu yang Serius. Datang ke rumah gitu gak Cuma modus-modus Preketek.  Bagi kalian cewek2 harus lebih cerdas, harus peka kalau dimodusi orang yang bukan mahram. Oya.. hal ini juga berlaku sebaliknya. Cewek keren itu jangan modusin cowok juga. Gunakan cara yang lebih santun dan terhormat ketika kecenderungan hati itu muncul. Semoga kita  senantiasa dibimbing untuk melakukan hal sesuai tuntunan Islam jika rasa itu muncul,. ^^