Olahraga
apa yang paling kamu sukai? Kalau Saya sangat suka Ngonthѐl atau bersepeda. Sebenarnya bukan hanya untuk
olahraga sih, tapi sepeda adalah alat transportasi yang saya miliki.
Hmm..ngomong-ngomong soal sepeda, dulu waktu menjadi mahasiswa baru Saya diberikan sepeda oleh kakak saya. Waktu
itu sepedanya wimcycle. Bagus dan lumayan lah harganya. Sempat saya pakai tiga semester namun suatu
ketika sepeda itu dicuri orang. Saya lupa tidak membawa kuncinya. Padahal
sepeda itu saya parkirkan di belakang kelas. Tapi memang di sana sedang ramai
orang juga, mungkin tidak aka nada yang perduli ketika sepeda tersebut ada yang
mengambil. Saya juga tidak tahu kapan sepeda itu dicuri. Karena saya baru sadar
saat sudah sore, setelah Saya rapat Panitia OSPEK. Setelah muter-muter dan
Tanya pak satpam, memang tidak ada yang tahu. Saya nangis waktu itu,,takut dan
campur aduk deh rasanya. Hiks2..hiks T_T
Walau sempat dimarahi oleh keluarga
karena ketidakhati-hatian Saya. Saya tetap harus move on. Menjalani hidup tanpa sepeda untuk beberapa waktu. Jadi
waktu itu Saya berangkat dan pulang kuliah jalan kaki. Naah,, saat itu ada
sepeda nganggur di kos. Sepeda milik mbak Gian. Saya diijinkan memakai sepeda
onthelnya untuk pergi kemana-mana. Walau tidak sebagus sepeda Saya yang hilang,
Alhamdulillah bisa digunakan untuk melanglang buana.
Suatu pagi,,saya memakirkan sepeda
milik mbak Gian di IEC masjid Mujahidin UNY. Sepeda yang Saya pakai memang
tidak ada kuncinya, jadi Saya parkir begitu saja di samping sepeda yang lain.
Waktu Saya akan memasuki parkiran IEC Saya melihat ada seorang bapak berkemeja
dan menggunakan sepatu sedang melihat-lihat di depan PKM (Pusat Kegiatan
Mahasiswa). Saya hanya melihatnya sambil lalu saja, karena Saya harus segera ke
Gedung Cine Club untuk mengikuti Musyawarah Akhir Tahun Al-Huda. Hari itu saya mengikuti dengan lancar dan
tidak merasakan sesuatu yang aneh. Sampai pada waktu kami para pengurus Harian
dan Pengurus Inti akan didemisionerkan, tiba-tiba ada takmir dari Mujahidin
yang memberikan pengumuman kepada MC. Isi pengumuman tersebut adalah bagi
pemilik sepeda warna pink mohon ikut Akh Mubariz ke takmir. Nah lo,,itu kan
sepeda yang saya bawa. Batinku dalam hati. Akh Mubariz langsung mengajak saya
keluar ruangan. Padahal itu hampir demisioner lhoh. Yahh,, akhirnya saya nurut
saja. Waktu Saya Tanya ke beliau? “Sebenarnya ada apa,Sepeda Saya hilang??”
Beliau cuma menjawab “Udah ikut aja ke
kantor polisi” . Dalam sanubari bertanya-tanya hahh,,,kantor polisi terus aku
harus gimana ini? Kemudian saya bertanya lagi: “Saya naik apa ke sana?” Beliau
langsung meminta mbak-mbak yang sedang menunggu seseorang. “Mbak,,minta tolong
antarkan mbak ini ke kantor polisi bulak sumur”. Mbak tersebut juga nurut aja.
Tak kirain udah kenal, ehh ternyata belum kenal lho.. Akhirnya sampai juga saya
ke Polsek Bulak Sumur.
Sesampainya di Polsek bulak sumur.
Baru
lima langkah masuk ke Polsek. Saya melihat Akh Sigit memukul seorang lelaki
dengan tasnya. Syok banget saya waktu itu., Saya bingung,, ada apa ini.. Dan
lelaki yang dipukul Akh Sigit adalah Bapak yang saya lihat tadi pagi di depan
PKM. Setelah duduk sejenak kemudian Saya dijelaskan bahwa sepeda pink tersebut
akan dicuri oleh Bapak Tua itu. Namun belum sempat dibawa kabur, sudah ketahuan
takmir. Hari itu,,takmir memang sengaja mengintai dari ruangannya.
Mengingat,,banyaknya jamaah yang sering kehilangan sepeda. Terlebih di hari
minggu. Setelah itu saya diinterogasi Pak Polisi, ditanya mau diproses atau
tidak. Saya bingung sekali sebenarnya. Akhirnya Saya memutuskan untuk diproses
agar memberikan efek jera kepada pencuri tersebut. Setelah diinterogasi lama
saya baru mengetahui, ternyata bapak tersebut sering keluar masuk penjara
karena kasus yang sama. Huhhh,,,menghela nafas panjang. Kemana ya keluarganya
kok sampai ga dicari, kenapa bapak tersebut memilih mencuri. Oya,,karena saya
memilih untuk diproses. Maka sepeda tersebut juga ditahan sampai proses sidang
berlangsung.
Tibalah saat yang ditentukan Sidang
Pencurian Sepeda,,
Saya memasuki ruangan persidangan. Mirip
kayak di TV gitu. Saya di sumpah Al-Quran. Waktu itu ada Laras dan Akh Sigit
juga sebagai saksi. Sungguh pengalaman pertama yang menakutkan dan menegangkan.
Saya sidang di Pengadilan,,ditanya oleh hakim dan Jaksa. Proses sidang pun
selesai juga. Jaksa juga menyampaikan kalau mau mengambil sepedanya silahkan
melengkapi beberapa persyaratan. Sepeda tersebut tidak diambil karena kita juga
bingung. Gedung Pengadilan dengan kos Saya sangat jauh. Tidak mungkin jika
sepeda tersebut di naiki. Akhirnya saya mengganti sepeda itu ke Mbak Gian
sebesar Rp.200.000 karena sepeda tersebut sudah uzur sebenarnya.hehe
Setelah sidang menyidang soal sepeda
selesai. Saya pun memutuskan untuk membeli sepeda lagi dengan uang beasiswa yang
Saya dapatkan. Saya pergi naik bis kemudian naik becak untuk membeli sepeda di
daerah sekitar Jogjatronik. Setelah keluar masuk ke beberapa toko, Saya pun
menentukan pilihan ke salah satu toko. Saya memilih-milih sepeda. Ditawari
sepeda lipat, sepeda gunung, dan lain-lain. Tapi pilihan Saya jatuh pada sebuah
sepeda berwarna hijau. Baik Sedel maupun boncengannya juga hijau. Sepedanya
bergambar not-not. Walau harganya lebih mahal dibandingkan sepeda dengan merk
yang sama dan ada stelan rantainya. Bismillah saya mantap memilih sepeda itu.
Setelah distel dan dipasang ini itu. Saya pun membawanya pulang. Saya Ngonthѐl dari depan Jogjatronik sampai ke kos. Oya
sepeda saya kuberi nama ICHA. Bukan Ihh,,Cape deh lhoo tapi Ihh Cantiknya Hingga Aku terpesona.
Sepeda baru memberikan energy baru.
Icha ku sayaaang |
ICHA selalu saya bawa kemana-mana, baik itu
syuro, belanja, jalan-jalan dan lain-lain. Saya sering ke basecame ANN Ngonthѐl. Ke Taman Budaya Naik Onthel juga pernah saya jalani. Menjalankan tugas
menjadi manager Drimhos dengan Onthel pula. Saya naik onthel pulang pergi ke
taman siswa. Awalanya kenapa Saya memberi nama Icha, karena banyak orang yang
terpesona, dan bertanya beli dimana, harganya berapa. Warnanya cantik,,Bahkan
saat parkir di Balai Bahasa ada beberapa bapak-bapak yang sedang ada di
parkiran, akan membelikan istrinya sepeda juga biar bisa belanja ke pasar naik
sepeda katanya..heheh J
Bulan Oktober 2013 tepatnya tanggal 9 Saya
mengalami sebuah musibah bersama Icha. Sejak membuka gerbang dan mengunci pintu
drimhos saya merasakan deg-degan tapi itu tidak saya hiraukan. Akhirnya saya
tetap melaju bersama Icha. Waktu itu kakak saya yang dari Kalimantan pulang ke
rumah, Akhirnya Saya berhenti di pinggir jalan dan sms Kakak saya menanyakan
dimanakah posisinya berada. Kemudian Saya teringat belum membelikan buku untuk
istrinya. Harusnya saya belok kiri ke stasiun tetapi malah lurus terus menuju
toko buku. Baru sampai perempatan sebelum galleria mall saya dipepet orang,
kemudian tas saya diambil. Saya sangat shock
jadi saya tidak berteriak jambret
melainkan maling. Dan saat itu Saya tidak mengantongi apapun kecuali uang
10.000 yang sobek. Saya akui kondisi saya memang sedang turun, terlebih lagi
saya waktu itu sedang haid. Lampu merah yang biasanya ramai orang kebetulan
waktu itu sepi sekali, di pos polisi juga sama sekali tidak ada polisi. Saya
mencoba mengejar tapi sendi-sendi kaki terasa lemas lunglai tak bertenaga. Dan
saya pun limbung di depan Rumah Sakit Bethesda. Saya bilang ke tukang becak,
kalau saya baru saja dijambret. Dan ia pun mengatakan lapor polisi saja mbak.
Saya pun menuruti kata-kata tukang becak tersebut. Dengan sisa-sisa tenaga yang
saya miliki, saya kembali mengayuh Icha. Tapi ternyata lagi-lagi pos polisi itu
kosong tak bertuan, dan Saya pun memutuskan untuk pulang ke kos saja. Selama
perjalanan Saya masih bingung, antara mau menangis, shock, dan sebagainya. Saya
pun pulang ke kos dan menggemparkan seluruh isi kos. Saya telpon mbak Erna dan
mengabari kalau saya baru saja dijambret. Menangis sejadi-jadinya
deh,,Endingnya malam itu Saya dijemput pulang. Hikmahnya begitu banyak,,
mungkin saya akan ceritakan di lain kesempatan.
Balik lagi nih soal ngonthel, setalah musibah tersebut Alhamdulillah tidak membuat Saya
trauma untuk bersepeda lagi. Saya merasakan ada sebuah energy dan kebahagiaan
yang tiada tara ketika Saya menaiki Icha. Terkadang menemukan keajaiban di
jalan. Saya selalu merasa ada malaikat yang ikut mendorong sepeda saya, ketika
Saya pulang malam dari basecame ANN, ke Drimhos ataupun dari berbagai medan
juang yang Saya datangi. Mungkin kedengarannya lebay, tapi pokoknya kaya gitu
lah. Saya tidak punya kata yang tepat untuk megungkapkannya..
Saya juga sering pergi ngonthel dengan
tujuan olahraga atau pun jalan-jalan bersama teman kos. Rasanya happy dan full energy
deh pokoke. Ya iyalah,,karena setelah kita ngonthel pagi-pagi langsung beli
sarapan gitu. Hihihi.. Be tewe ada satu cerita
soal Gowes menggowes. Mbak ku yang pertama dikenalkan dengan langgganan
warungnya ibuk. Finally hasil perkenalan itu mereka memutuskan untuk menikah,,
Mbaku menikah dengan mas Bagus. Mas Bagus itu adalah seorang bikers. Sampai sekarang juga masih
gowes, walau hanya di hari libur sih. Tapi gowesnya tidak sejauh dulu, sampai
Simo, Tawangmangu, dan tempat-tempat yang lain. Coba ya ibu masih buka warung,
Mungkin Saya juga dijodohkan dengan langganannya. Bikers juga ga pa-pa kok, asal sholeh, ganteng, .. (Lhoooh..malaaah
berkhayal, sadaaar euuy..)
![]() |
Mas Bagus gowes di Waduk Cengklik |
Saya akan tetap gowes bin Ngonthel bin
nyepeda. Kalau nanti Saya sudah punya motor sendiri atau pun mobil..(Aamiin…*kenceng)
InsyaAlllah kegiatan bersepeda akan tetap Saya lakukan. Semoga punya rejeki
untuk membeli sepeda yang bagus yang memang buat gowes. Karena bersepeda itu berjuta rasanya. Ku bahagia dan
mensyukuri setiap episode yang kurasakan. Setiap kali bersepeda yang kulakukan adalah merenung, berfikir, bermimpi, menemukan ide-ide yang teramat gila. Terkadang kalau air mata tak mampu lagi kutahan, aku meneteskannya, kadang berteriak sekencang-kencangnya di atas sepeda. Tapi tetep, muka ditutup dengan slayer. Sekalipun hanya kedua bola mata ini yang nampak, orang lain tetap bisa melihatku saat senyum itu mengembang. Ya..karna mata adalah jendela hati. Setiap masa dan kesempatan yang kulewati adalah hikmah. Ada cinta Allah yang teramat istimewa di segala peristiwa. Semoga menjadi sebaik-baik hamba yang senantiasa bersyukur baik saat sempit maupun saat lapang..
![]() |
Serunya bersepeda :) |
Selamat ngnthel
para bikers… Berbahagialah saat kau
naiki sepedamu, karena gak semua orang beruntung bisa membeli sepeda semahal kamu. Selain itu gak semua orang bisa merasakan sensasi bersepeda.. Jangan lupa tebar senyum, pasti tambah kecee deeh ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar