Jumat, 22 Agustus 2014

TENTANG MIMPI DAN BAJU GARIS-GARIS HIJAU

Sebelum membahas tentang baju garis-garis hijau. Sebagai Preambule  
( Haisyaaah.. bahasane bukan UUD lhoh inii)
 Saya akan membahas tentang mimpi.
Setiap orang pernah mengalami mimpi ketika tidur, kamu pasti juga kan?! Iya.. kamu.. #mainstream (katanya lagi ngetren.. haha)
          Ada yang bilang mimpi itu kembange wong turu ‘bunga tidur’. Awalnya saya  juga menganggap demikian. Tapi terkadang mimpi itu juga bisa menjadi semacam petunjuk gitu. Beberapa kali saya mengalami mimpi yang sebenarnya  itu adalah peringatan, Saya baru menyadari ketika sebuah peristiwa terjadi. Seperti sebuah mimpi, Saya memimpikan Mas Dwi  (kakak laki-laki  Saya). Kondisi dalam mimpi itu Saya sedang melihatnya bersuci gitu. Lebih jelasnya agak lupa sih, tapi itu mimpi sebelum kakak Saya pulang ke Jawa. Oya.. kakak Saya bekerja di Kalimantan tepatnya di Kotabaru.
          Kembali soal mimpi Saya. Kalau gak salah Saya bermimpi malam selasa, dan hari Rabu kakak saya mengabarkan  lewat sms ‘mohon doanya akan terbang ke Jawa’. Jujur saja sejak mimpi itu  agak deg-degan gimana gitu. Tapi saya coba stay cool, banyak berdoa.  Ternyata tepat dihari Rabu sore ada sebuah musibah, Saya dijambret. Saya tidak ingin mengingatnya lebih jelas.  Karna sampai sekarang ketika ada motor yang tiba-tiba nyalib, hati saya berdesir. Agak lebai sih kedengarannya, tapi suerr tekewer-kewer itu yang saya rasakan. Mungkin trauma. Ternyata di balik musibah itu ada masalah dalam keluarga yang kupendam selama bertahun-tahun. Dan Kakak saya yang membantu menyelesaikan. Setelah kejadian itu Saya mencoba lebih peka.  Ketika Saya bermimpi sesuatu  tidak  serta merta Saya percaya. Ketika mimpi itu datang Saya selalu mengkoreksi diri bagaimana kondisi ibadah Saya. Karna ketika kondisi ruhiyah full bisa jadi benar-benar menjadi sebuah peringatan dari Allah. 
          Sebagai seorang muslim kita tahu kan kalau mimpi yang buruk datangnya dari setan. Sebagaimana hadist yang  disebutkan dalam riwayat Imam Muslim no. 4200 dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu:
إِذَا اقْتَرَبَ الزَّمَانُ لَمْ تَكَدْ رُؤْيَا الْمُسْلِمِ تَكْذِبُ وَأَصْدَقُكُمْ رُؤْيَا أَصْدَقُكُمْ حَدِيثًا وَرُؤْيَا الْمُسْلِمِ جُزْءٌ مِنْ خَمْسٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ وَالرُّؤْيَا ثَلَاثَةٌ فَرُؤْيَا الصَّالِحَةِ بُشْرَى مِنْ اللَّهِ وَرُؤْيَا تَحْزِينٌ مِنْ الشَّيْطَانِ وَرُؤْيَا مِمَّا يُحَدِّثُ الْمَرْءُ نَفْسَهُ فَإِنْ رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يَكْرَهُ فَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ وَلَا يُحَدِّثْ بِهَا النَّاسَ
“Apabila hari kiamat telah dekat, maka jarang sekali mimpi seorang muslim yang tidak benar. Dan orang yang paling benar mimpinya di antara kalian adalah yang paling benar ucapannya. Mimpi seorang muslim adalah sebagian dari 45 macam nubuwwah (wahyu). Mimpi itu ada tiga macam: (1) Mimpi yang baik sebagai kabar gembira dari Allah. (2) mimpi yang menakutkan atau menyedihkan, datangnya dari syetan. (3) dan mimpi yang timbul karena ilusi angan-angan, atau khayal seseorang. Karena itu, jika kamu bermimpi yang tidak kamu senangi, bangunlah, kemudian shalatlah, dan jangan menceritakannya kepada orang lain.”

Oya.. Saya pernah berdiskusi dengan Gusti Puger. Beliau adalah seorang kepala Perpustakaan Sasana Pustaka di Keraton Surakarta. Waktu itu kami berdiskusi tentang mimpi. Saya ditanya soal  bedanya  ngimpi kuwi kembange wong turu dan kekembangane wong turu. Pada umumnya orang memaknai mimpi sebagai bunga tidur atau kembange wong turu. Lantas kalau kekembangane wong turu maknanya apa ya? Saya balik bertanya kepada Gusti Puger. Beliau mengatakan bahwa mimpi itu bisa jadi merupakan ilham dari Sang Maha Kuasa. Tidak semua orang kan bermimpi ketika tidur. Bisa jadi mimpi itu adalah sebuah pratanda. Ketika Gusti Puger menyampaikan demikian Saya teringat sesuatu. Para Nabi terdahulu pun mendapatkan ilham dari Allah berupa mimpi juga kan. Nah itulah sebabnya kenapa Saya tadi mengatakan kondisi ruhiyah menjadi pertimbangan akan makna dari  sebuah mimpi.  Walaupun tidak semua mimpi itu memang benar adanya, kadangkala saat kondisi badan tidak fit atau sedang capek akan sering bermimpi yang macam-macam.  Jadi point kedua selain kondisi ruhiyah, kondisi badan juga diperhatikan ye,,
Sejak dulu Saya selalu mempercayai mimpi baik dan tidak mempercayai mimpi buruk. ( Kayaknya hampir  semua orang juga gitu yaah,, ) wkwkwkwk :p Oke sekarang menuju ke inti…
Lalu apa hubungannya  baju garis-garis dengan mimpi?
Ceritanya begini,,,
Beberapa  waktu lalu ibu Saya bermimpi Saya diberi dua baju oleh dua orang yang berbeda. Kedua baju tersebut diberikan oleh teman Saya. Ibuk hanya mengenali wajah seseorang yang memberikan baju tersebut sedangkan yang satunya ibu tidak kenal.  Kata ibuk di mimpi Saya mengatakan begini ‘ Buk aku pilih yang hijau, karna bagus’. Masih kata Ibuk baju garis-garis hijau itu saya cuci, saya setlika rapi dan disimpan di lemari.   
Jujur yee,, ibuk cerita gitu jadi membuatku deg-degan. Kenapa? Karna dalam mimpi tersebut ada wajah orang yang  kami kenal. Dia adalah orang yang pernah mengatakan niatnya untuk melamar. Tapi  dia masih nunggu dua tiga empat dst.. tahun lagi untuk memberanikan diri datang ke rumah nembung bapak. (PHP bangeet ya..) Saya  sih tidak berharap lebih dari Dia. Emm.. enaknya kasih nama aja ya. Oke deh kita kasih nama  si dia tadi dengan nama ‘ Jojo’ .  Saya tahu Jojo mungkin orang yang cukup sukses menaklukkan hati kedua orang tua Saya. Karna Bapak saya selalu pasang tampang ‘teramah’  ketika ada laki-laki yang datang ke rumah.  Tapi dengan Jojo tidak sama sekali, Bapak baik banget malah bisa cerita A-Z gitu kaya orang yang sudah kenal lama ketika bertemu. Jojo memang sopan sih, dan menghargai banget prinsip2ku.
Terlepas dari segala hal baik tentang Jojo dan kehebatan menaklukkan hati Bapak ibuk.  Saya merasa harus menentukan sikap. Saya mulai bersikap tegas agar Jojo tidak berharap berlebihan kepada Saya. Meskipun Saya juga meminta pendapat dari Kakak-kakak Saya tentang langkah apa yang harus Saya lakukan. Pada prinsipnya mereka menyerahkan sepenuhnya ke  Saya.  Sejak saat itu dia berhenti mengusik  hidup saya. = Alhamdulillah= 
 Selama ini Saya mengaanggapnya sebagai teman seperti yang lain. Tidak ada teman laki-laki yang saya perlakukan‘spesial’ dalam hidup saya. Semua sama saja. Meskipun wujudku begini, Saya sadar..Saya ini akhwat lho cuy. Walaupun ketika berkumpul dengan teman-teman baik ikhwan atau akhwat rame dan crewetnya g ketulungan. Kalau urusan interaksi secara pribadi dengan lain jenis baik itu smsan, telpon dan lain sebagainya  Saya beneran berusaha menjaga. Terlebih untuk perkara yang g penting.  Terkadang agak susah kalau menghadapi beberapa teman. Terlebih lagi orang yang aktivitasnya jauh berbeda dengan Saya. Teman Saya SMA misalnya. Perlu waktu untuk memahamkan. Karna mereka tidak tahu wujud Saya sekarang. ( Emang berubah wujud???) Enggak berubah drastis sih cuma sedikit lebih terarah menentukan langkah. #halah
Soal mimpi ibuk tadi. Bagaimana tidak membuat Saya deg-degan.  Sempat muncul kekhawatiran  mencoba menerka apakah ini juga pertanda? Kalau Saya yang bermimpi memang belum bisa dipastikan apakah termasuk dalam pertanda atau bukan mengingat kualitas ibadahku yang fluktuatif. Tapi ini ibuku lho yang bermimpi.  Mana mungkin bisa Saya abaikan dengan mudahnya? Saya menemukan sebuah hadist yang berbunyi demikian:
الرُّؤْيَا الْحَسَنَةُ مِنْ الرَّجُلِ الصَّالِحِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ
“Mimpi baik yang berasal dari seorang yang saleh adalah satu bagian dari 46 bagian kenabian.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
MasyaAllah.. sedang ibuku adalah seorang ibu yang taat beribadah.  Ibu yang selalu sholat tepat waktu, ibu yang selalu mengaji di sela-sela menunggu warung, ibu yang tiap hari tidak lepas dari shalat dhuha dan Tahajud. Bahkan kadang Saya merasa malu, ibu bisa tahajud tiap hari lho, sedangkan Saya belum bisa serajin ibuk. InsyaAllah sisi ruhiyah dan kedekatan dengan Allah begitu baik.
Lalu.. apakah sekiranya makna dari mimpi ibuku. Otakku mulai bekerja. Aku kembali teringat akan sesuatu bahwa  suami itu adalah pakaian seorang istri begitupun sebaliknya. Sedangkan pemberian dua orang  itu berupa pakaian. Saya juga menyukai warna hijau. Tepat sama seperti  baju garis-garis hijau yang kupilih dalam mimpi ibukku. Apakah mungkin itu berarti jodoh saya nanti salah satu dari mereka.  Kandidatnya adalah Satu orang tak dikenal dan satunya lagi Jojo.  Waallahu’alam bishowab. Saya tidak mempunyai kemampuan yang cukup mumpuni untuk mentakwil  mimpi tersebut. Saya tetap berbaik sangka akan takdir Allah. Soal  Jodoh sudah ditentukan Allah sejak  Saya berada di dalam Rahim ibuk. Semoga Saya dipertemukan dengan jodoh yang baik untuk dunia akhirat, Begitu pula semua teman-teman yang belum menemukan jodohnya. Segera dipertemukan dengan orang yang baik, dalam suasana yang baik, dan dengan cara yang baik..
Aamiin Ya Rabb ^^




Rabu, 20 Agustus 2014

Lebaran Kali Ini Bag 2 (Habiis)

 Ini lanjutan ceritanya untuk bag 1 bisa dilihat disini    
5.Silaturahim dan Kejutan di sebuah warung mie ayam.
Karna sore setelah ashar saya ada acara silaturahim ke rumah teman-teman SMA. Maka Saya datang ke rumah  beberapa teman satu genk, kemudian bertemu dengan kedua orang tua teman-teman Saya. Tujuan terakhir yang kami datangi adalah di Sambi rumah orang tua Oyik.  Sampai di rumahnya maghrib, dan kami sholat terlebih dahulu. Setelah itu, ada acara Syukuran dari Ibu Bidan Mega karna dia diterima sebagai pegawai tetap di sebuah klinik bersalin. Maka berangkatlah kita ke sebuah warung bakso dan mie ayam di daerah serut, tidak jauh dari rumah Oyik. Oya.. jalan ke rumah Oyik itu,, amazing bangeet.. bener-bener sepi masih full sawah dan jalan yang dicor gitu. Sepanjang perjalanan Saya merapal doa, agak ngeri soale.. hehe salah satunya adalah.. Ya Allah aku karo mega paringana jodho wong kang sholeh. Sambil nyetir motor dia aamiin..aamiin saja doa apapun yang keluar dari mulutku. Kan doa orang dalam perjalanan itu mustajab. Jadi Saya berdoa apa saja. Setelah melewati jalan berliku akhirnya sampai juga di warung tersebut. Ada kejadian di sebuah warung mie yang kami tuju. Ketika hidangan yang kami pesan sudah tersaji di meja. Tiba-tiba, Mega berseru bahwa ada teman kami SMA, maka menegengoklah Saya. Karna posisi duduk Saya menghadap ke barat jadi tidak tahu siapa yang datang. Ternyata benar,ada teman Saya SMA langsung Saya samperin maaf-maafan gitu dan cipika-cipiki. Nahh..  yang bikin agak uwoow, adalah teman yang  pergi bersamanya. Seorang lelaki yang Saya kenal, yang selama setahun terakhir ini Saya lost kontak dengannya. Meskipun Saya sebenarnya bersyukur dia telah berhenti menghubungi saya. Karna setiap kali menghubungi membahas hal yang tidak penting, banyak modus ya gitu lah. Dan dia pernah meminta Saya untuk menikah dengannya. Sejuta kata dan semuanya diucapkan untuk meyakinkan Saya. Waktu itu Saya memang belum siap menikah maka Saya tolak.  Selain track recordnya yang kurang bagus dan keluarga Saya pun tidak setuju. Saya pun mencoba untuk biasa saja dan memahamkan jangan berharap terlalu banyak kepada saya. 
Terakhir dia menghubungi adalah ketika dia tiba-tiba bbm ' dek katanya mau nikah ya?'. Lalu Saya jawab, iya,, insyaAllah. Dia pun bertanya 'kapan?" Saya jawab lagi,, insyaAllah secepatnya. Sejak saat itu dia berhenti merecoki saya. Alhamdulillah. Bukan berarti Saya berbohong lho ya, setiap orang kan mau nikah kan? lha ya kujawab saja iya. Terus bilang secepatnya, ya itu juga gak salah kan. Cepat menurut ukuran Allah tidak ada yang tahu, bisa besok, bulan depan dan tahun depan. Pragmatis ya,, biarinlah,,hehe :D
Hal menarik ketika masku penasaran pingin liat kayak apa dia. Kutunjukkan fotonya, ketika itu foto yang ada di Whatsapp. Dalam foto tersebut  dia memakai baju koko, peci dan berfoto di depan masjid. Tapi Tahukah, komentarnya masku apa.. “Waaah.. kalau kaya gitu tampange, wong nakal, mbejug kui”. Dalam hatiku kok tahu sih mas, memang bener sih., tidak perlu Saya uraikan satu per satu. Meskipun Saya lihat sejak dia mulai bekerja sudah mulai berubah menjadi lebih baik. Tapi Saya juga tidak yakin, dalam hati Saya selalu meyakini bahwa dia tidak akan bisa bertahan dengan satu wanita. Ya,, bisa saja segala perlakuan ke Saya juga dilakukan ke perempuan lain. Bisa saja kan,, karna dulu waktu dia punya pacar saja masih rajin menghubungi Saya. Bisa dinilai sendiri seperti apa orang tersebut.
Waktu dia melihat Saya di warung tersebut seperti agak syok. Saya biasa saja sih, saya juga mengucapkan maaf lahir batin gitu. Dia dan teman Saya nampak canggung, dari gesturnya mengatakan kenapa kita harus ketemu sih?. Kalau Saya pribadi, biasa saja sih,, malah seneng akhirnya Allah bener-benar tunjukkan bahwa orang tersebut memang tidak bisa bertahan pada satu pilihan. Pengen sujud syukur di tempat itu sebenarnya,, hehe agak lebaay ya. Tapi beneran, Saya bersyukur bangeeet. Kata ibuk Saya,, untung kowe ra nampa cah kui. Ibuk wis feeling yen bocahe ora apik. Dalam hati bergumam,, iya buk,, bener.. dia sebenarnya orang baik tapi baik untuk orang lain, bukan untuk saya..manut orang tua tentu lebih baik berlimpah berkah. Saya hanya bisa mendoakan semoga mereka bahagia dan segera menikah..Aamiin
Berkah silaturahim luar biasaa. Alhamdulillah :D

6.Mencari bubur lemu
Pulang dari makan mie sekitar jam 8 malam. Sampe rumah, lagi pada makan mie goreng dan nasi goreng dari penjual keliling langganan kami. Waah.. kukira jadi bakar roti. Ternyata acara bakar roti dan pisang diundur besok pagi. Oke baiklah,,
Sampe rumah saya menceritakan kejadian di warung mie ayam tersebut kepada mbak dan masku. Ya,, mereka jadi tanya-tanya gitu. Oh ya,, perlu diketahui keluargaku cukup demokratis. Setiap kali ada apa-apa Saya selalu menceritakan, orang yang lagi mencoba mendekati siapa, soal taaruf juga Sayaceritakan, bahkan ketika Saya mengalami menjadi orang normal kembali bisa suka dengan orang yang ternayata itu  cuma sebatas kagum, juga saya ceritakan.  Mbaku ipar selalu memotivasi soal jodoh, agar terus bersabar dan terus berusaha.
Kembali lagi.. soal acara malam itu.  Selesai makan malam, tiba-tiba ponakan  selfie di kamar Saya, akhirnya regudukan pada ikutan. Jeprat-jepret foto dengan bebagai gaya..
Jam 10 malam..
Ponakan belum pada tidur, tiba-tiba masku nyeletuk jalan-jalan malam yuk.. Akhirnya kita berembug mau kemana ya, kuliner malam enaknya apa ya, akhirnya ada beberapa pilihan selain jenang lemu atau bubur lemu,muncul pendapat makan gudeg. Oke akhirnya kita berangkat, tahu gak sih, kita berangkat dengan kostum piyama, Cuma diberi jaket, Mbaku ipar juga demikian. Hanya aku yang masih berkostum lengkap. Karna belum ganti kostum sejak pulang silaturahim tadi. Semua ponakan ikut berangkat  cuma Adhisty yang tidak ikut karena sudah pulang ke rumah. Ponakanku paling kecil Kaka liya cuma pindah tidur doang, dia tidur dari berangkat sampe pulang. Jadi kagak ikutan makan-makan,, hihi
Oya.. kita muter-muter nyari bubur lemu dimana sampai jalan ke Manahan, akhirnya nemu di Kartasura. Karena sudah malam kebanyakan bubur  sudah pada habis.
Waaah,, kita makan malam jam 11 an gitu. Sampe rumah sekitar setengah satu. Konyol memang, tapi beginilah keluarga gue.. asik-asik jooz pokoke.. hihi

Makan malaam :3
Karna liburan telah usai. Anggota Keluarga si Doel kembali ke asal. Menjalankan aktivitas masing-masing. Bersyukur sekali dengan kebersamaan kali ini. Sebelum kloter Batang pulang tetep harus ada foto dulu sebelum pulang.  Sampai ketemu lagi di liburan yang akan datang.. InsyaAllah.. 
Poto bareng sebelum kloter Batang pulang 

Alhamdulillah untuk semua pelajaran, pengalaman dan nikmat yang begitu luar biasa yang telah Allah berikan saat puasa maupun lebaran kali ini.  Semoga ALLAH terima segala amal kita ya,, dan menjadi manusia yang lebih baik lagi.  Beginilah cerita lebaranku.. tunggu keseruan berikutnya..
Happy ied Mubarok ^_^


Lebaran Kali Ini (Bag 1)


 Mumpung masih suasana syawal, Saya ingin mengucapkan Taqaballahu minna wa minkum, Taqabal yaa kariim..  Semoga kita menjadi hamba yang semakin taqwa dan semakin disayang Allah.
Moment lebaran memang tidak bisa dipisahkan dengan acara kumpul keluarga, senang sekali bisa ngumpul dengan keluarga besar. Banyak hal gila yang sering kita lakukan bersama. Aktivitas yang kulalukan di lebaran kali ini:
1.   Acara kumpul keluarga dan selfie
Agenda wajib selfie :)

Baik bersama keponakan maupun bersama mbak dan masku. Aktivitas yang tidak luput dari acara kumpul-kumpul adalah selfie.  Sekali jeprat-jepret bisa 30 an foto. Hebaat bukaan, tapi jangan ditanya hasilnya... tidak semuanya bagus. Wakakakaka
Acara sungkeman

2.   Menjadi bik ijah
Setiap kali kumpul keluarga selalu menjadi bik ijah alias upik abu. Bulan puasa ini memang full jadi upik abu karena Mbaku habis operasi tumor payudara. Jadi Saya yang menggantikan tugasnya memasak, nyuci, dan menyiapkan perlengkapan anak-anak.  Maklum, satu-satunya yang belum berkeluarga jadi belum disibukkan dengan acara keluarga dan anak.
Bik ijah dg kostum rapih :D
Kegiatan rutin sebelum lebaran tentu bersih-bersih rumah ngrapiin ini itu. Bersihin rumah itu butuh waktu lama, ya mulai rumah yang menghadap   terminal sampai depan lapangan futsal. Nyiapin kamar untuk mas dan mbakku yang mudik menjadi agenda wajib. Tapi aku  selalu gak dapet kamar sendiri. Lha gimana kalau ngumpul semua ada 16 orang. Tapi dikurangi 4 karena mbakku kan ada yang rumahnya dekat rumah. Selain beres-beres aktivitas yang lain adalah masak, nyuci piring,nyuci baju. Kalau itu emang udah aktivitas biasa. Tapi untuk masak memasak ya lumayan banyaklah, masak besaar tiap hari.

3.     Sasaran empuk untuk dibully
Lebaran juga menjadi moment yang cukup berat untuk seorang yang masih sendirian alias jomblo. Karna selalu ditanya kapan nikah, udah punya calon dan seterusnya. Setiap lebaran, rumah menjadi sangat penuh sesak. Selain kedatangan tamu dari keluarga, para tetangga juga berdatangan untuk silaturahim. Maklum, babe gueeh dituakan di desa. Jadi cukup stay di rumah sudah bisa ketemu warga sekampuang. Penak too.. gak perlu repot-repot keliling. Oya,,  adacerita lebaran yang hampir sama setiap tahunnya. Jadi kan ada tetangga yang dulunya teman ngeband gitu, setiap kali datang selalu gojekan. Bahan gojekannya adalah kayak mau ngelamar gitu. Sama babeku dah kayak bapaknya sendiri aja, yaah gitulah. Lha kemarin itu yang nyebelin kakaknya orang tersebut ikutan akting gitu. Jadi buat gerrrr seluruh ruang tamu yang terdiri dari tiga keluarga.
Terlahir sebagai anak terakhir yang masih jomblo tentu menjadi bulan-bulanan. Yeaaah,, sasaran empuk untuk dibully. Terlebih kondisi Saya saat ini mungkin bisa dikatakan cukup memprihatinkan bagi orang lain yang melihatnya. Terbukti masku dan ponakan dengan kompak membully seolah saya putri buruk rupa yang tak laku-laku..waah pokoke jelek semua.Dibilang, kurus, jerawat, dan jomblo lagi. Terlebih Saya sering teriak-teriak nyanyi lagunya endank sukamti feat The rain. Pasti tahulah kalian, gak perlu tak sebutin yaah,, hihi. Kata masku itu lagunya orang depresi. Hahaha. 
Tentang kekonyolan yang kuperbuat. Banyak bangeetlah pokoke. Terlebih ponakanku konyol semua. Mereka itu  seperti temanku. Ya maklumlah aku lebih cocok jadi mbak mereka dibandingkan menjadi tante. Mereka sudah dewasa lhoh, ada yang sudah masuk kuliah, SMA, SMP kelas 3 dan kelas 1, dan kedua ponakan lainnya masih duduk di SD. Kalau mereka kompak bilang ke ibukku ‘ utii,,, anakmu iki lho kaya cah cilik’. Gimana gak kaya anak kecil coba, bergaulnya saja sama mereka. 
Dikerjai kaka liya :P
4.     Acara istimewa lebaran kali ini
Dibilang istimewa bangeet gak juga sih, tapi ide ini berawal dari lapangan futsal yang terbentang luas *red. Jembar. Karna masa kontrak sudah habis depan rumah sudah tidak dijadikan lapangan futsal lagi. Jaring-jaring dan penutupnya di atas dan semuanya di lepas jadilah sebuah halaman yang luas. Lumayanlah,, rumahku kan  gak punya halaman. Jadi eks lap futsal tersebut sering dijadikan kita ngumpul saat malam. Menggelar tikar di sana, sambil makan bakso bakar..emm maknyos. Kadang tiduran sambil menatap langit, indaah banget. Aku dan keponakan saling berimajinasi awan atau bintang bentuknya seperti apa. Kembali ke ideku, jadi aku usul untuk bakar-bakar jagung atau sosis gitu. Keponakanku setuju. Akhirnya ketua panitianya Karina ponakanku yang pertama. Karna selama puasa kemarin jualan bakso bakar di masjid, jadi dia yang membuat bumbunya. Sedang keponakan yang lain menyiapkan perlengkapannya. Aku bertugas mencari bahan untuk dijadikan bahan yang akan dibakar. Muter-muter dari alfamart, al-kautsar, indomaret hanya dapat bakso saja. Saya membeli dua bungkus. Satu bungkus berisi 50 bakso. Sedangkan sosisnya karina yang membeli. Bakda isya aku dan keenam keponakan sibuk menyiapkan arang, nyunduki bakso, dan membuat bumbu. Masing-masing keponakan kupersilahkan berkreasi dengan bakso dan sosisnya.  Satu tusuk bisa  disi sosis semua boleh mau bakso sosis diselang-seling juga boleh yang penting mereka happy.
Tantangannya adalah menyalakan tungku, susahnya bukan main. Mungkin karena arangnya masih basah. Akhirnya mas iparku turun tangan. Setelah beberapa saat  apinya jadi juga.. horaaay. Berdasarkan rencana Karina yang membakar baksonya tapi karna dia sedang bermasalah dengan perut, masku yang membakar semuanya. Jann.. wangun banget jadi penjual bakso bakar. Haha..  Baru matang berapa tusuk langsung habis, hingga akhirnya membuka bakso lagi. Entah berapa ratus tusuk bakso yang kami buat. Semuanya ludess dilahap anak-anak. Yang membuat maknyos adalah mas Dwi membuat bumbu sate untuk paduan bakso yang  dibakar tersebut. Alhasil semua keponakan ambil piring dan nasi sekalian. Jadilah makan malam di teras rumah dan dilapangan. Oh ya..karna sekarang di lapangan nampak gelap saat malam, maka mas Dwi berinisiatif menggunakan lampu emergency. Lumayan lah..  cukup terang. Setelah itu Saya sebagai PJ bakar jagung, membakar jagung-jagung yang saya beli di pasar. Huaa.. ternyata lama juga ya, bakar jagung. Hal nyebelin adalah ketika  aku dikira penjual jagung sama ibuknya temenku yang kebetulan membeli gas ke rumah. Hemm.. saking semangatnya aku bakar jagung mungkin dan wangun menjadi penjual jagung.. hihi
Acara bakar sosis dan jagung :0

Setelah acara bakar-bakar sosis, bakso, dan jagung  masku bilang bikin roti bakar sama pisang bakar aja gimana nanti malam. Jam setengah 3 sore masku baru bilang, aku pun langsung capcuz ke pasar. Di pasar udah sepi bingiit, jadi beli pisangnya di penjual buah bukan di penjual pisang. Acara muter-muter masih berlanjut. Kedua ponakanku ikut lho, dan kita jalan kaki berpanas-panas ria. Acara selanjutnya adalah muter mencari roti tawar. Roti yang kami cari itu roti tawar tanpa kulit, yah lumayan susah. Apalagi pasca lebaran belum banyak orang yang mengirim roti ke toko-toko. Saya pun pulang dengan membawa satu bungkus roti, pisang, meses, keju dll. Selanjutnya menyuruh ponakan untuk membeli roti lagi. Karna saya yakin, pasti kurang, karna satu bungkus roti tawar hanya berisi kurang dari 10 lembar. 

Bersambung....