Sabtu, 21 Juni 2014

Cinta Yang Sempurna



Bingung sebenarnya mencari kata yang pas untuk sesuatu yang akan kubahas ini.  Kita akan berbicara tentang cinta,, yang konon menjadi pembahasan paling ngehits sepanjang jaman. Kali ini Saya tidak akan membahas tentang cinta dua anak manusia, ataupun roman picisan sebagaimana diceritakan dalam berbagai novel. Ini tentang cinta yang tulus..cinta orang tua kepada anaknya..

Kalau diibaratkan ratusan  bahkan milyaran kata sekalipun tidak akan sanggup untuk melukiskan betapa besarnya cinta orang tua kepada anaknya. Cinta mereka sempurna dan teramat istimewa.
Apapun dilakukan orang tua untuk membuat anaknya bahagia, apapun dilakukan orang tua untuk melindungi anaknya. Bahkan sekalipun harus bertaruh nyawa mereka rela.

Orang tua  susah payah membesarkan, mendidik dan melindungi anaknya.  Terlebih lagi jika  anak yang dimiliki adalah seorang anak gadis. Penjagaan ekstra ketat dilakukan sang Ayah untuk melindungi si buah hati. Bahkan hal yang mungkin kedengarannya konyol mereka tidak rela anak  gadisnya digigit seekor nyamuk sekalipun. Terbukti semalam, Bapak dan Ibu meributkan soal mematikan lampu ruang tamu. Bapak menyuruh ibu menyalakan lampu ruang tamu karna khawatir jika ruang tamu gelap, nyamuk akan bermigrasi ke kamar anak gadisnya.
Memang konyol dan teramat sederhana, tapi itulah cinta. Mereka melakukan apapun untuk menjaga agar tidak lecet ataupun luka sedikitpun. Bahagia tak terhingga memiliki orang tua yang begitu perhatian.

Ketika seorang anak perempuan tumbuh menjadi  gadis remaja Ayah dan Ibu kerja ekstra untuk melakukan penjagaan. Bagaimana tidak, anak gadisnya bak bunga yang tengah bermekaran, nampak ranum dan mempesona siapa saja yang melihatnya. Orang tua tidak rela mereka layu sebelum berkembang, mereka tidak rela ia dipetik oleh sembarang orang. Maka hal pertama yang dilakukan seorang Bapak adalah berjaga setiap kali ada lelaki yang kelihatan mampir ke rumah. Memasang tampang paling garang, dan menujukkan ekspresi yang begitu cemburu. Sungguh, Saya baru menyadari bahwa itu bentuk cintanya yang begitu sempurna. Waktu itu kupikir  kenapa Bapak kolot sekali, bahkan memarahi seorang kakak kelas yang datang ke rumah. Meskipun dia datang sebenarnya modus sih, bahasnya soal pramuka gitu. Tapi Saya  sebenarnya tidak suka dia datang ke rumah, tapi juga gak enak buat ngusir. Setelah di usir Bapak, akhirnya dia ga pernah datang-datang lagi ke rumah. . Alhamdulillah..(maap malah seneng.. piss).

Banyak hal sepele yang dilakukan oleh seorang Bapak dan Ibu tapi menujukkan kesempurnaan cinta mereka kepada anaknya. Bapak Ibu yang rela  menunggu di depan pintu sampai anaknya datang. Bapak yang merapikan kamar dan menyiapkan tempat tidur untuk anak gadisnya setelah 2 bulan tidak pulang. Atau Ibu yang selalu menyediakan minum segelas teh hangat yang teramat manis, terlebih ditambah senyuman ibu. Ibu yang tidak mengijinkan anaknya keluar malam sendirian meskipun itu baru jam setengah tujuh malam. Ibu merelakan diri untuk menemani keluar sekedar beli makan, ataupun sekedar membeli pulsa.  Padahal anak gadisnya terbiasa keluar sendirian malam ketika ia dikosan.  Apalagi namanya kalau bukan cinta yang sempurna. Ibu takut nanti ada setan lewat. Maksudnya kalau ada lelaki yang mengganggumu nak, Nyes gitu rasanya mendengar dan melihat betapa mereka memberikan segenap hati untuk buah hati'.

Perlindungan Bapak tidak berhenti di sini saja. Saat ada anak-anak pondok yang sedang duduk di teras rumah karna sedang menunggu gantian main futsal. Bapak tidak mengijinkan Saya lewat pintu depan, melainkan lewat pintu samping agar tidak menjadi pusat perhatian. Kalian tau gak sih, anak pondok itu adalah ikhwan-ikhwan lho padahal. Aku sih khusnudzon mereka gak kan nglirik2. (Mungkin.. lho). Bapak rada gimana gitu emang dengan anak pondok dekat tempat tinggal kami. Bapak menyebutya ' kathok jigrang'. Ada banyak kelakuan mereka yang menurut Bapak kurang menujukkan akhlak terpuji. Jadinya Bapak mengenarilisir bahwa setiap lelaki kathok jigrang itu bla,,,blaa..blaa. Duh semoga nanti dapat ikhwan yang akhlaknya baik, penampilannya tidak membuat orang rumah takut. Aamiin,,, (kenceeeeng pake bangeet).

Segala hal dilakukan orang tua untuk menjaga dan melindungi anaknya. Mana mungkin mereka rela melihat anaknya  disakiti, hatinya terluka, bahkan ketika air matanya mulai tertumpah. Seorang Bapak hanya diam saja, mendiamkan anak gadisnya menangis di sudut kamarnya. Walau sebenarnya hatinya teriris-iris melihat anaknya menangis. Terlebih jika itu terjadi karna disakiti oleh orang lain. Kalau saja bisa  mereka sampaikan. Mungkin ini yang akan disampaikan...
Tolong.. jangan sakiti anak gadisku, anak gadis saudaraku, anak gadis tetanggaku, anak gadis siapapun yang ada di muka bumi ini.
Ah.. tentu kau tidak mampu memahami perasaanku, karna kau belum menjadi orang tua..

Cinta orang tua adalah cinta yang sempurna. Kita sebagai anak, tak kan mungkin bisa membalas jasa kedua orang tua. Ibaratnya hanya sekuku hitam saja, sekalipun anak bisa membalas orang tua.
Bapakku mengatakan ini kepada simbah saat sakaratul maut. "Aku njaluk ngapura mbok, apa sing tak lakoke kanggo njenengan mung sekuku ireng".
Orang tua tidak meminta aneh-aneh. Balasan yang paling membuat bahagia orang tua adalah menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua dan menjadi anak yang sholeh/ sholehah.
Semoga Allah senantiasa memberikan sebaik-baik penjagaan untuk kedua orang tua kita..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar