Jumat, 20 September 2013

KETIKA PREMAN TERMINAL JATUH CINTA

Sebuah kisah, tentang seorang pemuda. Bisa dikatakan ia adalah 'preman terminal'. Pemuda tersebut menyukai seorang gadis cantik nan sholihah. Gadis itu sebenarnya sudah tau seperti apa kelakuan si pemuda yang sering mabuk-mabukan, gonta-ganti pacar dll. Si Gadis malah meyakinkan kepada si pemuda " aku yakin,kamu pasti bisa berubah menjadi lebih baik jika kamu mau, Kalau kamu memang serius silahkan datang ke rumah ketemu dengan bapak". Sejak ia mengenal dengan sang gadis. Pemuda itu mengakhiri hubungan dengan semua cewek-cewek yang tidak jelas. Ia merasa yakin dengan gadis tersebut. Ia berniat untuk meminangnya. Namun Si pemuda merasa perlu menyiapkan mental dan perlu belajar basa krama karna ia merasa tidak bisa berbahasa jawa krama dengan baik. Pemuda itu meminta diberi waktu 2 bulan untuk belajar bahasa jawa krama agar bisa 'nembung' kepada ayah si gadis. Pemuda itu belajar mati-matian agar bisa berbahasa krama dengan baik di hadapan ayah si gadis. Waktu yang dinantikan pun tiba, Si Pemuda datang ke rumah gadis tersebut, ia mengenakan pakaian terbaiknya, tak lupa memotong rambut yang gondrong sehingga nampak lebih rapi. Saat ketemu sang ayah, keringat terus bercucuran, grogi melanda..teks yang sudah ia tulis dan pelajari bubar semua. Pertanyaan dari Ayah sang gadis yang bertanya asal dari mana, pekerjaannya apa cukup membantu mengurangi rasa grogi. Hingga akhirnya pemuda itu pun menyampaikan maksud kedatangan berkunjung ke rumah Si gadis. Lalu jawaban dari sang ayah " nyuwun pangapunten mas, anak kula sampun wonten calonipun". Jawaban yang di luar dugaan pemuda itu. Yaah intinya si gadis sudah dijodohkan dengan orang lain. Perjuangannya selama dua bulan belajar basa krama luluh seketika dalam waktu tak kurang dari 10 menit. Mendengar jawaban itu Si pemuda menyampaikan maaf dan akhirnya berpamitan dengan sebongkah hatinya yang kecewa.
_________________________________________________________
Ini adalah kisah nyata, ada beberapa himah yang dapat diambil:
1.Semua orang menginginkan pasangan yang terbaik, bahkan seorang preman terminal sekalipun. Mari berkaca sudah seperti apakah kita?
2. Sikap berani yang diambil si pemuda, ia tidak mengajak pacaran si gadis melainkan mangajak nikah. Hubungan serius itu bukan pacaran, melainkan pernikahan.
3.Tak perlu menjadi orang lain,, kalaupun memang tidak bisa berbahasa jawa krama ya tidak perlu memaksakan diri untuk menjadi orang lain. Jadilah diri sendiri. Jujur saja kepada si Ayah. Katakan saja seperti ini "Bapak,nyuwun pangapunten kula mboten saged basa krama kanthi sae".
4. Gadis itu memiliki niat yang sangat mulia ingin mengajak si pemuda berubah menjadi manusia yang lebih baik.
5.Harus siap dengan penolakan. Kalau berani meminta harus siap menerima segala resiko yaitu sebuah penolakan.Walau sehalus apapun bahasa yang digunakan, saya rasa penolakan akan terasa sakit. Bukankah kita tahu ketika melamar seorang gadis kita tidak sedang meminta kepada orang tua/wali si gadis melainkan meminta kepada Allah melalui wali si gadis. Jadi ketika ditolak kita harus ikhlas berarti itu jalan terbaik yang dipilhkan Allah untuk kita.
6. Ketaatan si gadis kepada orang tua, walau ia juga merasakan ketertarikan kepada si pemuda, Ia tetap mematuhi apa yang telah dipilihkan orang tuanya. Saya yakin bahwa kebanyakan orang tua mampu melihat baik tidaknya sesorang untuk menjadi pasangan dan imam bagi putrinya. Yang perlu diingat ridho Allah ada pada ridho orang tua. Apalah artinya sebuah pernikahan jika orang tua tidak merestui, tak akan ada ridho Allah di dalamnya.

Kalau masih Ada lagi hikmah yang bisa diambil dari kisah diatas yang belum terungkap silahkan ditambahkan ya teman2, semoga bermanfaat 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar